diposkan pada : 08-11-2024 05:14:19 Perbedaan kode html bootstrap css java script

Langkah Praktis untuk Desain Web Pemula paham HTML, CSS, JavaScript, dan Bootstrap Tanpa Pusing!p

Bayangin Bangun Rumah dari Nol: HTML, CSS, Bootstrap, dan JavaScript

 

Bayangin kamu mau bangun rumah. Eits, tenang, ini bukan rumah beneran kok—tapi rumah website. Nah, di rumah website ini, empat teman kita bakal bantu bangun sampai tuntas: HTML, CSS, Bootstrap, dan JavaScript.

 

1. HTML – Tukang Bangunan yang Bikin Rangka

 

HTML itu kayak tukang bangunan yang bikin kerangka rumahmu: dinding, pintu, jendela, lantai. Singkatnya, HTML yang bikin struktur website kamu. Mau bikin judul besar di atas, paragraf di tengah, atau tombol di bawah? HTML yang atur semuanya.

 

Contoh kecilnya:

 

 

 

 

 

Rumah Website

 

 

 

Halo, Selamat Datang di Rumah Website!

 

 

Ini paragraf pertama di rumah website kamu.

 

  Gambar

  Klik di sini buat info lebih lanjut!

 

 

 

Jadi, di sini ada judul (h1), paragraf (p), gambar (img), dan link (a) yang dibuat sama HTML. Tapi kayak rumah yang baru selesai dibangun, masih polos banget kan? Belum ada warna, belum ada gaya. Nah, kita butuh yang lebih dari sekadar tembok dan atap.

 

 

---

 

2. CSS – Desainer Interior yang Bikin Rumah Jadi Kece

 

Sekarang, kita mau dekorasi! CSS (Cascading Style Sheets) ini kayak desainer interior yang nambahin warna, furnitur, dan dekorasi di rumah. CSS yang bikin rumah website kamu jadi cantik, ada warnanya, font keren, ukuran sesuai, dan layout rapi.

 

Contoh CSS:

 

/* Ubah warna latar belakang */

body {

  background-color: lightblue;

}

 

/* Ganti warna judul jadi merah dan gedein font-nya */

h1 {

  color: red;

  font-size: 36px;

}

 

/* Paragraf jadi abu-abu dengan font ukuran 18px */

p {

  color: gray;

  font-size: 18px;

}

 

Nah, sekarang rumah website kamu udah mulai keliatan lebih keren, nggak sekadar kotak putih. Tapi tunggu dulu, dekorasi ini masih harus kamu atur satu-satu. Kalau kamu mau bikin banyak website, lama-lama capek juga kalo bikin CSS-nya dari awal tiap kali. Di sinilah Bootstrap mulai masuk.

 

 

---

 

3. Bootstrap – Kit Peralatan Praktis buat Dekorasi Cepat

 

Bootstrap itu semacam kit praktis buat bikin website yang cepat, mudah, dan siap pakai. Di dunia nyata, bayangin kamu punya kit perabotan IKEA lengkap dengan panduan pemasangan. Jadi, kamu nggak perlu mikir keras gimana ngerakit, tinggal ikutin petunjuk dan selesai. Bootstrap udah punya gaya CSS bawaan yang bisa bikin website kamu langsung rapi dan enak dilihat tanpa perlu nulis CSS satu per satu.

 

Contoh, Bootstrap udah sediakan sistem grid yang bikin layout website kamu responsif alias otomatis menyesuaikan ukuran layar. Kalau HTML dan CSS asli butuh waktu buat ngatur semuanya dari nol, Bootstrap langsung sediakan kelas-kelas CSS yang bisa kamu pakai.

 

Contoh pakai Bootstrap:

 

 

 

 

 

 

Selamat Datang di Rumah Website Saya

 

 

Bootstrap bikin semua lebih cepat dan rapi.

 

 Klik Aku!

 

 

 

Bootstrap ini udah nyediain kelas-kelas siap pakai kayak:

 

.container: bikin elemen-elemen jadi lebih rapi di tengah layar.

 

.text-center: bikin teks di tengah tanpa repot-repot nulis text-align: center.

 

.text-primary: warna teks langsung jadi biru.

 

.btn dan .btn-success: bikin tombol hijau yang udah enak dilihat, tanpa perlu dekorasi lagi.

 

 

Bootstrap bikin website cepat keren, tapi kalo kamu mau tampilan spesial yang beda, CSS tambahan tetap berguna. Bootstrap kayak dekorasi IKEA yang bagus buat cepat dan praktis, tapi buat yang pengen tampilan custom, kamu masih perlu CSS tambahan.

 

 

---

 

4. JavaScript – Sang Penyihir yang Bikin Rumah Jadi Hidup

 

Nah, rumah website kamu udah punya kerangka (HTML), dekorasi (CSS), dan kit tambahan (Bootstrap). Tapi, masih berasa kaku, kayak rumah yang kamu lihat tapi nggak bisa kamu sentuh. JavaScript datang sebagai penyihir yang bikin website jadi interaktif dan hidup.

 

Dengan JavaScript, kamu bisa bikin website respon sama yang dilakukan pengguna. Mau bikin tombol yang bisa berubah teksnya saat diklik? Mau bikin form yang langsung ngasih tahu kalau ada yang salah? Semua bisa dengan JavaScript.

 

Contoh JavaScript:

 

 

 

 

 

Rumah Interaktif

 

 

 

Klik tombol di bawah buat kejutan!

 

 Klik Aku!

 

 

 

 

 

Di sini, saat kamu klik tombolnya, teks pada judul bakal berubah. JavaScript yang bikin website berinteraksi dengan pengunjung, bikin pengalaman jadi lebih seru!

 

 

---

 

Recap – Apa Bedanya HTML, CSS, Bootstrap, dan JavaScript?

 

HTML adalah kerangka dasar website. Dia kayak tukang bangunan yang bikin tembok dan atap.

 

CSS adalah dekorasi yang bikin website lebih menarik. CSS adalah desainer yang ngasih warna, font, ukuran, dan posisi elemen.

 

Bootstrap adalah kit siap pakai buat dekorasi cepat. Bootstrap bantu bikin website lebih keren dengan lebih mudah, kayak kit IKEA buat rumah.

 

JavaScript adalah otak yang bikin website kamu jadi hidup dan bisa berinteraksi. Bayangin kayak penyihir yang bikin semua bisa berubah.

 

 

Apa Saja yang Bootstrap Lakukan dengan CSS?

 

Bootstrap itu kumpulan kit dekorasi yang praktis banget. Berikut beberapa contoh spesifik dari apa yang Bootstrap bisa lakukan 

dengan CSS bawaan yang bikin website kamu cepat rapi tanpa ribet:

1. Grid Layout yang Otomatis Responsif

Bootstrap punya sistem grid 12 kolom. Jadi, kamu bisa bikin website yang otomatis menyesuaikan ukuran layar, baik di komputer, tablet, atau HP. Kamu nggak perlu atur kolom satu-satu; cukup kasih kelas kayak .col-md-6 (untuk ukuran layar medium) atau .col-lg-4 (untuk layar besar), dan konten kamu langsung menyesuaikan.

Contoh:

 

 

   
Kolom 1 (setengah layar)

   
Kolom 2 (setengah layar)

 

 

Tanpa Bootstrap, kamu harus nulis CSS khusus buat bikin layout ini. Bootstrap bikin hidup lebih gampang dengan kit grid siap pakai.

 

2. Tombol yang Langsung Menarik

Bootstrap punya kelas tombol siap pakai yang bikin tombol langsung keren tanpa perlu styling tambahan. Misalnya .btn-primary untuk tombol biru, .btn-success untuk hijau, dan masih banyak lagi.

Contoh:

Tombol Biru
Tombol Merah

Jadi, kamu tinggal kasih kelas btn buat bentuk tombol standar, dan kelas warna tambahan sesuai kebutuhan.

 

3. Teks yang Siap Styling

Mau teks jadi gede, kecil, tebal, atau tipis? Bootstrap udah nyediain kelas kayak .text-center (buat ngetengahin teks), .text-muted (buat bikin teks abu-abu), .font-weight-bold (teks tebal), dan .font-italic (teks miring).

Contoh:

 

Ini teks abu-abu yang lebih soft

 

Teks hijau yang tebal

 

Kamu nggak perlu repot-repot ngatur text-align, color, atau font-weight manual; Bootstrap udah ngasih shortcut.

 

4. Komponen-komponen Praktis Siap Pakai

Bootstrap juga punya komponen tambahan kayak navbar, card, carousel (slider gambar), dan modal (popup). Semua komponen ini tinggal kamu tambahin di HTML, langsung tampil cantik tanpa harus bikin dari nol.

Contoh untuk navbar:

 


  Rumah Website
 
   
 

 

 

Dengan kode ini, kamu langsung dapat navigasi rapi tanpa bikin CSS dari awal.

 

 

---

Kesimpulan

Nah, sekarang kita udah punya rumah website lengkap:

HTML untuk bangun kerangka.

CSS untuk desain dan warna.

Bootstrap sebagai kit praktis yang ngebantu styling cepat tanpa ngoding banyak.

JavaScript buat bikin website bisa merespons dan berinteraksi.


Jadi, kalau kamu mau styling yang fleksibel dan unik, biasanya kamu pakai CSS manual. Tapi, kalau kamu pengen styling yang cepat dan praktis tanpa ribet, Bootstrap bisa jadi pilihan terbaik karena dia udah nyediain komponen-komponen keren yang siap pakai!

Sekarang, coba bayangin Bootstrap sebagai alat dekorasi kilat. Dia nggak menggantikan CSS, tapi bisa bantu kamu styling lebih cepat. Kalau Bootstrap itu kayak kit IKEA yang praktis dan seragam, CSS adalah dekorasi buatan tangan yang bisa disesuaikan sesuka hati.


---

Semoga sekarang udah makin paham, ya! Selamat ngoding, dan ingat: jangan takut buat coba-coba HTML, CSS, Bootstrap, dan JavaScript biar kamu makin jago bikin rumah website yang kece!